Breaking News

Rabu, 22 Februari 2017

Sebuah Catatan Kuliah


Di turki, terjadi suatu perkembangan dari politik Islam yang tadinya ditindas oleh negara nasionalis-sekuler-kemalis, tapi kemudian melalui berbagai perkembangan sejarah kemudian sampai pada satu titik dimana social agent dari politik islam menguasai negara, dengan kata lain politik Islam sedang menguasai negara, walaupun tidak dalam bentuk seperti yang dibayangkan pada tahun 60-an atau 70-an, karena politik Islam tidak secara terbuka meminta negara menjadi Islam, para aktivis setuju dengan bentuk negara yang telah ada. Mereka setuju dengan pola-pola demokrasi, dan setuju dengan kapitalisme-neoliberal. Dimesir, terjadi trajektori yang sama seperti di Indonesia, terjadi perang dingin dan pembangunan, kontestasi dengan pembangunan. Yang terjadi kemudian adalah kemudian yang pertama adalah ikhwanul muslimin itu berhasil menguasai civil society dan menjadi kekuatan oposisi politik yang paling terorganisir. Tapi tidak berhasil menguasai negara. Dan ketika menguasai negara pun tidak bertahan lama.

Populisme islam. Bagaimana siskursus dibentuk oleh shifting basys of social support. 100 tahun yang lalu, politik islam itu agen2 utamanya itu dari vertikulasi. Tapi seperti di turki dan mesir ketika islam menjadi symbol penyatu borjuasi besar, ada bisnis besar, kelas menengah terdidik, dan orang orang merjinal di kota2 besar. Partai dijalankan kelas menengah, uang dari borjuasi, dan untuk mereka orang2 bawah itu dengan mengikuti pola ikhwan, dengan memberi sedekah, social service, charity, delivery of services. Dan itulah yang merekat semua kelas dalam populisme itu. Ini lah yang dilakukan oleh erdogan. Tapi yang di mesir tidak sebesar di turki.

Nah di Indonesia, yang tidak ada itu kelas borjuasi nya. Kelas menengahnya banyak, orang2kecil nya banyak, tapi pengusaha besarnya tidak ada.  Tetapi yang bisa mengklaim sebagai representasi kepentingan  suatu aliansi sosial yang menyatukan berbagai kelas didalam simbolisme islam, itu tidak ada. Populisme: aliansi multi kelas yang asimetris. Ada berbagai kelas yang terlibat dalam gerakan. Tapi kemungkinan besar kepentingan yang terartikulasi itu tidak mereata, tergantung kekuatan mana yang dominan dalam aliansi.  Suspension of difference, perbedaan antar kelas seakan2 hilang karena disatukan oleh symbol yang seakan2 menyatukan. 

Read more ...
Designed By