Falsafah merupakan pandangan dalam hidup yang menjadi hal
penting yang diketahui, dipahami, dan dijalani oleh sebuah entitas masyarakat. Jawa
sebagai sebuah suku bangsa yang sangat besar dan telah tumbuh dan berkembang
bukan hanya dipulau Jawa saja, tapi telah menyebar sampai ke berbagai penjuru
nusantara. Banyak masyarakat Jawa yang berpindah ke pulau lain di Indonesia,
bahkan ada juga yang sampai di luar negeri, salah satunya di suriname. Perpindahan
penduduk dari pulau jawa ke pulau lain banyak disebabkan oleh program
Transmigrasi yang pada awalnya digagas pada masa Kolonial. Sebagai sebuah suku
bangsa yang besar, tentunya terdapat falsafah yang lahir dari peradaban ini.
landasan filosofis sebuah kehidupan yang dijadikan patokan dalam berpikir dan
bermasyarakat.
Dibawah ini ada tullisan menarik, lebih singkat, padat, dan
mudah dipahami, tentang fase kehidupan manusia dalam falsafah jawa. Yah, ini
bisa dijadikan sebagai penambah wawasan tentang local knowledge. Bisa juga dijadikan bahan renungan atau relfeksi. Monggo
dibaca….
11 fase kehidupan
manusia dalam falsafah Jawa sbb :
*1. Maskumambang*
Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih
"mengapung" atau "kumambang" di alam ruh dan kemudian di
dalam kandungan yang gelap.
*2. Mijil*
Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita
mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.
*3. Sinom*
Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang
mengenal hal2 baru.
*4. Kinanthi*
Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna
diri.
*5. Asmaradhana*
Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan
teman hidup.
*6. Gambuh*
Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan
suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih
*7. Dhandang Gula*
Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi
(dhandang = bejana). Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya
diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.
*8. Durma*
Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk
orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase
bertindak sosial. *Dan berkumpul dengan teman2 seperjuangan, bersosialisasi.
*9. Pangkur*
Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi,
fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari
gemerlapnya hidup.
*10. Megatruh*
Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh)
meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju
keabadian.
*11. Pucung*
Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan
Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung
yang b berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang
Mahasuci.
Nah…sekarang..Panjenengan di tahap mana?
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar