Breaking News

Sabtu, 25 Maret 2017

Sawah dan Kulonprogo


saya adalah penikmat pemandangan kehijauan. salah satunya adalah sawah. sawah bukan hanya sekedar tempat padi ditanam dan tumbuh besar, lalu kemudian dipanen hasilnya. bagi saya sawah adalah representasi dari ke-sahaja-an, kerja keras, keringat, kedamaian, sampai juga pada perlawanan.

entah mengapa saya bisa sampai menyenangi segala sesuatu yang bersangkutan dengan "tanah", entah itu perkebunan, persawahan, atau hal-hal lain yang didalamnya melibatkan tanah sebagai hal fundamental. sampai pada satu saat diperkuliahan, ada sebuah penjelasan bahwa tanah adalah salah satu dari modal dalam sebuah proses produksi. selain dari modal kapital (uang), manusia, teknologi, tanah juga menjadi bagian terpenting dalam sebuah sistem produksi. yah, itu salah satu yang menguatkan saya tentang kesukaan, ketertarikan, interest, terhadap tanah.

meskipun dalam salah satu kajian dalam studi sosial-politik ada bahasan tentang agraria yang didalamnya juga membahas tentang tanah, tapi ternyata saya kurang dapat memahami dengan baik, kurang dong. alhamdulillah nya, logika-logika mendasarnya masih bisa ditangkap lah, bagaimana tanah kemudian menjadi basis penentu relasi-relasi sosial-politik dalam masyarakat maupun negara.

kembali lagi ke sawah, sejak dulu memang saya ingin sekali bisa melihat sawah. ini karena tiap kali ada tugas menggambar di sekolah dasar, saya selalu menggambar pemandangan gunung lengkap dengan sawahnya dibagian bawahnya. beberapa kali juga menggambar rumah yang lengkap dengan pekarangannya, yang terlihat sangat damai, dan bersahaja. saya suka sekali dengan terminologi "bersahaja". dari sinilah kemudian keinginan untuk bisa melihat gunung, sawah, dan memiliki rumah yang penuh dengan suasana kedamaian, dan kesahajaan. oiya, soal gunung, sebenarnya juga sama, saya sangat suka sekali dengan gunung. tapi itu nanti saya ceritakan lain waktu saja. soal terminologi "bersahaja" juga kapan-kapan lah.

 di Riau, sulit sekali bisa menemui sawah. ada beberapa tempat, salah satunya di kawasan kampar bagian kanan, sedangkan saya di kawasan kampar bagian kiri yang isinya kebun sawit dan karet semua. sehingga sejak kecil sampai lulus SMA mungkin baru sekali saya melihat apa yang disebut sebagai sawah. menyedihkan sekali saya kira bung. sehingga ketika saya mendapatkan rejeki bisa kuliah di jogjakarta, maka, sawah dan gunung menjadi sebuah mimpi yang terwujud nyata, di depan mata. tiap kali ada agenda organisasi ataupun dolan bareng teman-teman, jika melewati sawah, maka tak lepas mata ini memandangnya. rasane bahagia tenan lek. josss.

di jogjakarta, untuk bisa menikmati pemandangan persawahan, kulonprogo menjadi rajanya. saya hampir khatam kalo mengelilingi daerah ini buat mencari sawah untuk dipandang. dibanding kabupaten lain di jogjakarta, kulonprogo memberikan surga untuk nonton sawah, juga pemandangan perbukitan yang tidak terlalu tinggi, tapi bisa membuat kita nyebut asmanipun gusti Alloh.

kalau kita mengelilingi sleman, maka sedikit sekali sawah yang bisa ditemui, yah mungkin juga karena saya belum mengelilingi semua daerah ini. tapi disini ada gunung merapi, yang tidak akan bosan untuk dipandang. untuk daerah gunung kidul, ini kebanyakan bukit kapur. sedikit sekali sawah disini. bisa dibilang hanya secuil. tapi gunung kidul menyediakan pantai yang luar biasa indah. untuk daerah bantul, saya hanya sekali dua kali kedaerah ini. beberapa tempat memang ada pemandangan sawah yang cukup bagus, tapi tidak sebagus yang disediakan oleh kulonprogo.

yah, senyatanya memang kulonprogo bagi saya adalah tempat melarikan diri dari rutinitas yang menjenuhkan. sawahnya memberikan kedamaian. sampai-sampai kadang saya berangan-angan ingin punya sehamparan sawah di kulonprogo untuk digarap, dan tentunya untuk dipandang sore hari dari teras depan rumah, ditemani anak dan istri (si ukhti sholihah wa jamilah, yang bersahaja dan teduh-meneduhkan), dan secangkir teh. sungguh sebuah nikmat dari Tuhan. yah, kalau mengikuti saran ustad Yusuf Mansur, semua sawah itu punya Alloh, minta aja ke Alloh. di sholawatin tuh sawah. rajin minta ke Alloh. ntar pasti dikasih. Alloh mah, kalo hambanya minta dengan benar, nurut perintah-Nya, apa aja bakal dikasih.

begitulah kira-kira cerita singkat soal sawah dan kulonprogo. sebuah perpaduan yang ciamik. kesahajaan, kedamaian, ketenangan, kesederhanaan, serta keindahan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By