Breaking News

Rabu, 16 November 2016

Ahok Hanya Kurang Beruntung Saja


Agama memang menjadi isu sensitif yang dibicarakan di ruang publik. Agama menjadi identitas yang sangat abstrak namun ia juga menjadi identitas paling mampu menjelaskan perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya. perdebatan apakah agama layak untuk di jalankan bersandingan dengan negara atau memisahkan sama sekali urusan agama dengan negara pun merupakan debat panjang yang melelahkan. Nyatanya, saat ini banyak negara yang memisahkan urusan agama dengan urusan kenegaraan.

Penistaan agama, penghinaan agama, pelecehan agama, atau apapun itu istilahnya, merupakan salah satu isu yang sangat sensitif, ia mampu menimbulkan kegaduhan di publik ketika ada satu agama yang dilecehkan. Ahok, agaknya kurang beruntung ketika ocehannya di ruang publik kemudian menyeretnya pada kasus penistaan agama. kita mungkin sudah sering mendengar bagaimana kronologinya sampai aksi massa yang menjadi buntut dari ocehan yang dilontarkan Ahok, dan tindak lanjutnya diranah hukum. semua sudah tersedia di berbagai media massa, bahkan beranda atau timeline media sosial kita.

Kalau kita cermati, salah satu penyebab mengapa kasus ini berbuntut panjang adalah karena Ahok berada dalam posisi sebagai pejabat publik. dalam dirinya ada embel-embel pejabat publik, gubernur Jakarta. itulah mungkin yang menjadi ketidakberuntungan seorang Ahok, jabatan yang melekat pada dirinya sebagai pejabat publik. kalau kita lihat perdebatan panjang di media sosial yang menyajikan dan membahas bahkan saling menghina antar umat beragama, maka akan kita temukan banyak penghinaan yang lebih pedas, lebih tidak enak didengar, dan mencerminkan sebagai seorang warga negara yang uncivilize. tapi kalau dicari satu-persatu akun-akun yang kurang kerjaan itu, butuh waktu yang panjang dan jumlahnya tidak sedikit. bisa pusing para penegak hukum kita nanti. bisa jadi itu juga akun-akun palsu yang sengaja dibuat untuk mengadu domba. mereka itu hanya kelompok masyarakat yang tidak jelas.

Ada celotehan lain yang sempat muncul, lah si Zakir Naik itu piye? setiap ceramah dan debatnya pasti menghujat agama lain. kalau dilihat sekilas memang itu tampak menghujat agama lain. tapi dia bekerja dalam ranah keilmuan, dia berada dalam mimbar akademik. dia tampak seolah menghujat, tapi lebih tepatnya dia menggugat secara keilmuan. dia punya institusi bernama mimbar akademik, yang katanya setiap orang bebas mengungkapkan gagasannya atau menggugat dan mengkritisi gagasan orang lain.

Jadi, kalau boleh berpendapat, persoalan si bang Ahok ini hanya soal ketidakberuntungan saja. posisi nya sebagai pejabat publik mengharuskannya bersikap selayaknya seorang pejabat publik. tapi disisi lain, gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos dan terkesan kurang santun juga membuat banyak kalangan tidak menyukainya. jadi sepertinya memang sudah diincar banyak orang, tinggal nunggu keplesetnya saja. eh, ternyata benar, datang juga waktunya, sang tupai pun terjatuh setelah berlarian dari satu pohon ke pohon lainnya. 

Yah, buat pejabat publik lainnya, hati-hati ya, jangan suka kebablasan kalo berbicara di depan publik. kalau emosi, tahan saja. ungkapkan emosimu di rumah. di kamar mandi bisa juga, teriak sekencang-kencangnya, setelah itu bernyanyi melepas kepenatan, biar syetan ikutan joget. astoghfirulloh. kalau lagi mandi ngga boleh sambil nyanyi ding, lupa saya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By