Breaking News

Senin, 07 November 2016

Kepatuhan dalam Barisan


Ketika telah berada dalam sebuah barisan perjuangan, salah satu konsekuensi yang muncul adalah kita bergerak secara bersama, menyingkirkan ego, mengutamakan tujuan jamaah daripada kepentingan pribadi yang kadang hanya sebatas ambisi politis, meskipun tujuan jamaah juga tidak bisa lepas dari ambisi politis pula.
Keputusan jamaah menunjuk seorang dari dua pilihan yang sama kualitasnya adalah hal biasa. Jika kualitas sama, kapasitas sama, maka perlu dipertimbankan mudhorot paling kecil yang akan muncul dari pemilihan salah satu orang tersebut.
Jika telah terpilih salah satu dari kedua kandidat tersebut, maka mestinya kandidat lain menerima dengan legowo keputusan jamaah yang akan mengusung calon terpilih dalam kontestasi di publik. Ia harusnya sadar bahwa memang orang yang terpilih adalah yang terbaik dari jamaah untuk ditawarkan kepada publik. Konsekuensinya adalah, ia juga harus mendukung orang yang terpilih tersebut dalam kontestasi di ranah publik. Karena keduanya adalah bagian dari jamaah, berada dalam satu barisan.
Kadang, ada saja orang yang tidak menerima keputusan jamaah, kemudian memilih untuk mencari dukungan diluar jamaah. Hanya untuk memenuhi ambisi kekuasaannya. Ambisi yang hanya dilandasi dengan egoisme. Keingingan pribadi untuk membuktikan bahwa dirinya hebat. Menawarkan visi yang lebih wah, lebih menjanjikan, lebih populis. Padahal itu hanya kamuflase kepentingan pribadinya, egoisme, dan nafsu kekuasaan politik.
Harusnya, jika kita telah berkomitmen pada sebuah barisan, maka konsensus jamaah menjadi keputusan yang harus diterima. Karena ia punya tujuan yang mulia. Kita yang telah menyatakan diri sebagai bagian dari barisan tersebut tentu telah memiliki visi yang sama, visi jamaah. Sehingga siapapun yang ditunjuk untuk mewakili jamaah, berarti ia akan mengusung visi jamaah.
Maka, ketika dalam kontestasi internal jamaah, siapapun yang memenangkannya sudah pasti akan dibebankan mengusung visi jamaah, yang kemudian ditawarkan kepada publik. Dan yang kalah, dengan legowo menerima keputusan bahwa saudaranya dalam barisan itulah yang terbaik untuk diusung oleh jamaah, serta dengan semangat pula mendukung saudaranya yang telah terpilih.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By